Rabu, 02 Juni 2010

Santa Maria Goretti

Lahir pada tanggal16 Oktober 1890 di Corinaldo, Ancona, Italy.
Anak ketiga dari enam bersaudara. Ayahnya bernama Luigi Goretti dan ibunya
bernama Assunta Carlini. Dia berasal dari keluarga petani. Keadaan keluarganya sangat
miskin. Pada tahun 1902, ayahnya meninggal karena sakit malaria. Situasi keluarga
semakin terpuruk. Ibunya bekerja keras setiap hari untuk menghidupi Maria Goretti dan
kelima saudaranya. Dia rajin berdoa setiap hari khususnya untuk jiwa ayahnya yang sudah
meninggal. Masa kecilnya penuh dengan perjuangan karena dia membantu ibunya
mencari nafkah keluarga. Kehidupan keluarganya dapat berjalan dengan baik karena
Ibunya bekerja pada salah satu keluarga kaya di kota itu yang bernama Giovanni Serenelli.
Anak dari Giovanni Serenelli bernama Alessandro.
Maria Goretti bertumbuh menjadi gadis kecil yang cantik dan saleh. Melihat
kecantikannya, Alessandro tergoda untuk memilikinya. Seringkali Alessandro
mengajaknya membantu dia bekerja tetapi justru dia ingin menyentuhnya, tetapi Maria
Goretti menolak dengan mengatakan apa yang ingin dilakukan Alessandro adalah dosa
maka timbullah kemarahan dalam diri Alessandro. Alessandro berusaha untuk merenggut
keperawanannya tetapi berusaha melawan sehingga Alessandro semakin gelap dan
akhirnya membunuhnya.Ketika ditemukan oleh ibunya, Maria sudah tidak berdaya lalu
dilarikan ke Rumah Sakit. Hanya dua jam Maria Goretti bisa bernapas dan setelah itu dia
menghembuskan napasnya yang terakhir. Sebelum dia meninggal, dia memaafkan
alessandro dan mohon Tuhan mengampun dosa Alessandro dengan mengatakan, “Yah,
untuk cintaku kepada Yesus, saya memaafkan Alessandro dan saya ingin ia bersama
saya di Firdaus”. Pada tanggal 6 juli 1902 dalam usia 11 tahun.
Pada tahun 1947 Maria Goretti diangkat menjadi Beata oleh Paus Pius XII.
Pada tahun 1950 Maria Goretti diangkat menjadi Santa / dikanonisasikan oleh Paus Pius
XII. Ibunya hadir pada perayaan ini bersama 250.000 orang.
Homili Paus Pius XII:
Mari kita belajar pada Santa Maria Goretti yang dengan gigih mempertahankan
kemurnian lahir dan batin lewat ketekunan dalam doa dan perbuatan baik
sehingga dalam keadaan sulit dan dalam godaan, kita diberi
kekuatan oleh Allah sendiri. Maka Maria Goretti memilih mati daripada
memberikan dirinya untuk kesenangan dan kepuasan naluri manusia.
Dia sudah memperoleh mahkota kebahagiaan abadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar