Kamis, 13 Januari 2011

SEMANGAT BARU

SEMANGAT BARU DENGAN “MESTAKUNG”


Mestakung = seMESTA menduKUNG merupakan hukum alam dimana ketika suatu individu atau kelompok berada pada kondisi kritis maka semesta (dalam hal ini sel-sel tubuh, lingkungan dan segala sesuatu disekitar kita) akan mendukung kita keluar dari kondisi kritis.
Apapun kondis kritis yang Anda ciptakan, percayalah Tuhan Yang Maha Kuasa telah menciptakan mestakung untuk membantu Anda keluar dari kondisi kritis itu. Anda akan keluar sebagai pemenang.
Saat ini banyak pelatihan Mestakung yang sudah dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya untuk mendorong dan memotivasi siswa, karyawan, pimpinan perusahaan dsb untuk menjadi yang terbaik.
Apa yang terjadi ketika kita menuangkan pasir sedikit demi sedikit ke atas lantai? Ya betul, pasir akan membentuk suatu bukit pasir kecil. Jika kita terus menuangkan pasir, bukit pasir ini makin lama makin besar dan makin tinggi. Ketika bukit pasir mencapai suatu ketinggian tertentu yang kita sebut ketinggian kritis terjadilah suatu keanehan. Pada ketinggian kritis ketika kita terus menjatuhkan butir pasir, butir-butir pasir ini mengatur dirinya, mempertahankan agar kemiringan bukit pasir tidak berubah. Memang bukit semakin besar, tetapi kemiringan tetap sama. Aneh bukan? Sepertinya pasir-pasir ini punya otak untuk menghitung agar kemiringan bukit pasir tidak berubah.
Peristiwa pengaturan diri seperti yang terjadi pada pembentukan bukit pasir ini merupakan satu diantara ribuan bahkan jutaan peristiwa pengaturan diri yang terjadi di alam ini. Peristiwa-peristiwa pengaturan diri ini terjadi ketika suatu sistem berada pada kondisi kritis. Pada kondisi kritis, tiap individu berinteraksi dengan individu-individu lain. Kemudian individu-individu ini secara bersama-sama mengatur dirinya (self organizing criticality) sehingga mem-brojol-lah (emerge) sesuatu keadaan yang baru, yang berbeda dari biasanya. Dalam fisika, proses pengaturan diri pada kondisi kritis dikenal sebagai fenomena kritis (critical phenomena).

Apa yang terjadi pada air yang berada dalam kondisi kritis (kondisi dimana air berada dalam wujud cair dan gas secara bersamaan yaitu ketika air berada pada tekanan 218 kali tekanan udara normal dan suhu 3740C)? Disini juga terjadi proses pengaturan diri (self organizing criticality). Ketika suhu air kritis ini diturunkan sedikiiit saja, secara tiba-tiba seluruh molekul (tidak hanya satu, ya seluruh molekul), sepertinya ada yang menyuruh, mengubah air kritis menjadi cair. Atau ketika tekanan diturunkan sedikiit saja, maka secara tiba-tiba seluruh molekul akan mengubah air ini menjadi gas.
Dalam biologi peristiwa pengaturan diri ini terjadi pada angsa-angsa yang hidup didaerah 4 musim. Ketika musim dingin tiba angsa-angsa berada pada kondisi kritis. Jika mereka diam ditempat mereka akan mati, sebaliknya jika mereka harus terbang sendiri ribuan kilometer mencari daerah hangat, mereka juga akan mati (tidak sanggup terbang sejauh itu). Pada kondisi kritis ini terjadilah pengaturan diri, angsa-angsa ini secara ajaib membentuk suatu kelompok dan terbang dalam suatu formasi berbentuk huruf “V”. Pada formasi ini angsa terdepan mengeluarkan tenaga paling besar, ia membuka jalur udara untuk angsa-angsa dibelakangnya, sehingga angsa dibelakangnya dapat menghemat energi. Ketika angsa terdepan ini lelah, angsa dibelakangnya menggantikannya. Mereka mengatur diri hingga mereka bisa keluar dari kondisi kritis ini.

Ketika seorang dikejar anjing galak, orang itu berada pada kondisi kritis. Disini sel-sel tubuh orang ini mengatur diri. Sel-sel ini secara serentak mengubah ATP (adenin Tri phospat) menjadi ADP (adenin diphospat) dengan melepaskan phospatnya. Pengubahan ini menghasilkan energi ekstra yang digunakan untuk keluar dari kondisi kritis ini. Yang semula orang itu hanya bisa melompat 1 meter, kini secara tiba-tiba mampu melompat lebih dari 1,5 meter.
Peristiwa pengaturan diri pada keadaan kritis (self organizing criticality) untuk mengeluarkan kita dari kondisi kritis ini oleh Prof. Yohanes Surya dinamakan MESTAKUNG (MES = seMESta, KUNG = menduKUNG). Ketika terjadi kondisi kritis Tuhan telah menyediakan semesta (yang dimaksud semesta dalam hal ini adalah sel-sel tubuh kita, pikiran, keluarga, teman, lingkungan dan alam sekitar kita) yang akan mengatur diri untuk membantu kita keluar dari kondisi ini

Hukum Alam
Self organizing Criticality atau Mestakung ini merupakan hukum alam. Sama seperti hukum-hukum alam lainnya (misalnya hukum Gravitasi, hukum benda terapung dsb), hukum ini akan bekerja tidak tergantung pada apakah kita percaya atau tidak. Benda yang dilepas di atas permukaan bumi akan jatuh ke bawah, tidak pernah jatuh ke atas terlepas kita percaya atau tidak. Demikian hukum Mestakung ini akan bekerja pada siapa saja terlepas kita percaya atau tidak, terlepas kita agama, suku, atau ras apapun.
Hukum Mestakung ini terdiri dari 3 hukum yang disingkat sebagai Krilangkun (merupakan singkatan dari kata KRItis, LANGkah dan teKUN). Hukum ini berbunyi sebagai berikut:

Hukum 1: hukum Kritis
„Pada setiap kondisi KRITIS ada jalan keluar“

Hukum 2: hukum Langkah
„Ketika seorang MELANGKAH, ia akan melihat jalan keluar“

Hukum 3: hukum Tekun
„Ketika seorang TEKUN melangkah, ia akan mengalami mestakung (semesta mendukung).

Penjelasan hukum 1:Hukum Kritis

« Pada setiap kondisi kritis ada jalan keluar »

Menurut hukum ini disetiap kondisi kritis ada jalan keluar. Ini mengingatkan kita untuk tidak kuatir ketika kita berada pada kondisi kritis. Malah kita harus bersyukur dengan kondisi kritis itu, karena kita tahu bahwa ada jalan keluar dari kondisi kritis ini. Bahkan kalau kita mau lebih sukses lagi kita harus menempatkan diri pada kondisi kritis, kita harus keluar dari zona kenyamanan kita. Menempatkan diri pada kondisi kritis dapat dilakukan dengan bermimpi sesuatu yang besar. Ciptakan kondisi kalau Anda tidak mendapatkan hal yang anda impikan itu anda akan malu besar (misalnya dengan menceritakan impian ini ke banyak orang). Disini Anda harus benar-benar merasa kritis.

Contoh: Muhammad Ali di tahun 1964 ketika hendak melawan Sonny Liston, ia menempatkan diri pada kondisi kritis. Ia mengetuk-ngetuk pintu rumah tetangganya dan berteriak-teriak bahwa ia akan mengalahkan Sonny Liston. Ia berada pada kondisi kritis. Kondisi kritis ini memaksa ia untuk terus melangkah dan tekun (hukum kedua dan ketiga), akhirnya mestakung terjadi, sonny Liston waktu latihan cedera, sehingga ketika bertanding tidak bisa maksimal. Ia menyerah secara tiba-tiba pada ronde ketujuh.

Anda bisa menetapkan suatu tujuan yang tajam dan jelas, misalnya ingin menjadi juara dunia 3 tahun dari sekarang, ingin jadi ahli bedah nomor satu 10 tahun dari sekarang, ingin jadi guru yang terbaik dalam mengajar, ataupun ingin jadi pimpinan daerah (Camat, Bupati, Gubernur bahkan Presiden) 15 tahun dari sekarang, atau anda ingin jadi bisnismen hebat dalam 5 tahun mendatang, arsitek yang luarbiasa dalam 10 tahun mendatang, ahli komputer yang sangat hebat dalam 10 tahun mendatang, pemain sepakbola sekaliber Pele dalam 6 tahun mendatang dan sebagainya.
Atau sebagai direktur perusahaan, anda ingin penghasilan perusahaan naik 4 kali lipat dalam waktu dua tahun. Ataupun anda ingin lepas dari Narkoba dalam 1 tahun mendatang. Atau seorang ingin sembuh dari penyakitnya yang sudah bertahun-tahun.
Kondisi kritis ini menyebabkan semesta bereaksi. Kondisi kritis ini akan menjadi semacam Lorentz Attractor (istilah dalam teori Chaos) yang akan menarik segala sesuatu disekeliling kita untuk mendukung kita keluar dari kondisi kritis ini. Semesta akan mengatur diri membantu agar kondisi kritis ini terlewati. Apa yang menjadi keinginan kita akan terwujud.

Pada sebuah artikel menuliskan bahwa Menko Kesra menetapkan nilai rata-rata minimal untuk tiga mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dinaikan dari 4,25 menjadi 5.00. Ini suatu kondisi kritis. Kita akan melihat bagaimana mestakung terjadi di sekolah-sekolah. Tiap sekolah akan berusaha mencapai nilai ini. Jika kebijakan ini dipertahankan terus dan dilaksanakan secara konsisten maka kondisi kritis ini akan terlewati. Setelah ini terlewati, kita bisa menciptakan kondisi kritis lainnya.
Luar biasa.... Kalau saja orang-orang Indonesia mempunyai target-target yang tinggi dan berusaha keras untuk mencapai itu, maka dalam 10 tahun mendatang, Indonesia akan menjadi negara yang luar biasa.
„Ciptakanlah kondisi-kondisi kritis maka Anda akan melihat bagaimana mestakung (alam semesta mendukung) membantu Anda melewati kondisi-kondisi kritis ini“

Telah kita lihat dalam berbagai contoh di atas bahwa pada setiap kondisi kritis pasti ada jalan untuk keluar dari kondisi kritis itu. Semua agama mengajarkan bahwa kalau kita berada dalam kondisi kritis jangan menyerah, Tuhan Yang Maha Kuasa sudah menyediakan jalan keluar. Ada dua jenis kondisi kritis: kondisi kritis alami dan kondisi kritis yang diciptakan.

Kondisi kritis alami maksudnya adalah kondisi kritis yang dialami tiba-tiba ranpa direncanakan. Misalnya pada contoh diatas angsa yang sedang menghadapi musim dingin ataupun orang yang sedang dikejar anjing. Contoh lain adalah mereka yang sedang sakit, atau menghadapi masalah keluarga, masalah bisnis (hutang yang tidak terbayar) atau masalah apapun juga. Hukum ini mengatakan bahwa pada masalah-masalah ini ada jalan keluar. Jadi jangan takut, percayalah bahwa telah tersedia jalan keluar.

Kondisi kritis yang diciptakan adalah kondisi kritis yang kita buat sendiri. Misalnya pada contoh diatas adalah tentang pasir yang dituangkan membentuk bukit pasir ataupun air yang dibuat pada keadaan kritis. Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa menciptakan kondisi kritis yaitu dengan keluar dari zona kenyamanan (comfort zone) kita. Kita bisa membuat target-target yang tinggi misalnya penghasilan yang dua kali lipat lebih besar, juara dalam pertandingan tingkat dunia, membangun gereja besar, menjadi juara kelas, menjadi peraih Nobel, mempunyai keluarga yang sejahtera, mendirikan sekolah ataupun mendirikan rumah sakit. Bagi mereka yang menginginkan suatu perubahan, ciptakanlah kondisi kondisi kritis berupa target-target yang tinggi.


Penjelasan hukum 2: Hukum Langkah
« Ketika Seorang melangkah, ia akan melihat jalan keluar »

Kalau kita mau melihat jalan keluar dari kondisi kritis, kita harus melangkah yaitu dengan membuat strategi untuk menyelesaikan masalah itu, rajin bertanya pada banyak orang, meminta bantuan dan nasehat orang bijak, sharing (bercerita) pada orang disekitar kita, membaca buku dan literatur, belajar dari orang yang berhasil keluar dari kondisi yang mirip, berlatih keras, ataupun merenung sambil berpikir.

Ketika kita melangkah maka kita akan melihat titik-titik terang berupa pemecahan masalah. Angsa-angsa tidak mungkin keluar dari kondisi kritisnya jika ia tidak bertemu dengan angsa-angsa lain untuk terbang bersama. Orang yang dikejar anjing tidak mungkin lepas dari gigitan anjing jika tidak melangkah lari. Seorang yang ingin jadi presiden tidak mungkin bisa jadi presiden jika tidak membuat strategi kesana. Seorang yang ingin sembuh tidak mungkin sembuh jika tidak mencari jalan atau nasehat orang-orang yang sebelumnya pernah mengalami hal yang sama.
Ketika Anda sudah berada pada kondisi kritis. Anda harus melangkah. Kalau Anda tidak melangkah Anda akan binasa oleh kondisi kritis itu. Seorang yang dikejar anjing galak (berada pada kondisi kritis) akan binasa jika ia tidak melangkah (lari). Mestakung tidak akan bekerja jika ia diam saja. Ketika kita melangkah itu, kita melihat jalan keluar terbuka.
Melangkahlah walaupun langkah itu kecil. Untuk mendaki gunung tinggi kita perlu melangkah walaupun kecil. Melangkah bisa dilakukan dengan membuat strategi, mensharingkan ide pada sebanyak mungkin orang, bergerak menuju sasaran ataupun mengajak teman untuk bersama-sama melewati kondisi kritis ini.
Rudy, mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat mempunyai resep sukses yang unik. Dia tidak pernah menunda pekerjaan. Ketika dia mendapat tugas dari dosennya selama seminggu atau sebulan, dia menyelesaikan tugas itu di hari pertama. Ini berbeda sekali dengan kebiasaan anak-anak muda yang sering menyelesaikan pekerjaan di menit-menit terakhir (the last minutes). Menurut Rudy, kalau dia bisa menyelesaikan tugas lebih awal, dia mempunyai waktu lebih untuk berpikir lebih banyak. Hidup menjadi berkurang stresnya. Kebiasaan ini dilakukan Rudy hingga dia bekerja. Dan hasilnya, Rudy selalu mendapat pujian dari atasannya atas segala pekerjaan yang begitu rapi. Sekarang dia sukses sebagai pengusaha. Kesuksesan Rudy didapatkan karena ia selalu menciptakan kondisi kritis, melangkah dan tidak pernah menunda-nunda.

Tahun 2005 DKI menjadi tuan rumah Olimpiade Sains Nasional (OSN). Dikmenti (Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi) dan Dikdas (Dinas Pendidikan dasar) provinsi DKI Jakarta menargetkan menjadi juara OSN 2005 ini. Mereka melangkah! Mereka menyeleksi anak-anak berbakat. Men-training-nya secara intensif, mulai Januari hingga September 2005. Mestakung terjadi! Semua bekerja bersama-sama untuk satu tujuan. Setiap saat, Kepala Dinas Pendidikan SMA, Bp. H. Margani dan Kepala Dinas Pendidikan SD/SLTP, Ibu Dr. Sylviana Murni memeriksa kemajuan dari training intensif ini. Hasilnya, dibandingkan tahun 2004 DKI hanya menduduki peringkat 4 dengan 5 medali emas, menjadi peringkat 1 di tahun 2005 dengan 33 medali emas. Fantastis! Jonathan Mailoa, sang absolute winner Olimpiade Fisika Internasional dan Pangus, sang The Best Experiment Olimpiade Fisika Asia juga merupakan hasil dari pembinaan intensif ini.

Dinas Pendidikan Papua, Bp. James Modouw senantiasa mendengungkan Papua tidak boleh kalah dengan daerah lain. Papua harus bisa juara di tingkat internasional. Semua ini ditargetkan sejak tahun 2003. Walaupun penuh tantangan di awal, namun Bp. James Modouw maju dan maju terus. Mestakung terjadi! Anak-anak cerdas Papua bermunculan. Hasilnya, Septinus George Saa menjadi juara The First Step to Nobel Prize in Physics 2004, Anike Bowaire menjadi juara The First Step to Nobel Prize in Physics 2005, dan Surya Bonay menjadi juara The First Step to Nobel Prize in Chemistry 2006. Salah satu siswa berbakatnya, Andrey Awoitauw, berhasil meraih medali emas matematika OSN, mengalahkan juara dunia matematika, Ivan Kristanto, dari Jakarta. Luar biasa kalau kita mau melangkah!!!

Dinas Pendidikan Jawa Tengah menargetkan tahun 2006 menjadi juara OSN. Segala persiapan dilakukan, mereka belajar dari DKI. Mestakung terjadi. Guru, siswa, pejabat-pejabat di dinas pendidikan termotivasi untuk mencapai target ini. Mereka bekerja keras luar biasa. Hasilnya, Jawa Tengah berhasil menjadi juara OSN 2006 dengan 19 medali emas. Padahal tahun 2005 mereka hanya peringkat 4. Luar biasa!!!
« Ketika kita melangkah, jalan keluar terbuka, semesta (diri kita, lingkungan baik yang dekat maupun yang jauh) bersiap mengatur diri untuk membantu kita keluar dari kondisi kritis»

Penjelasan hukum 3: Hukum Tekun
« Ketika seorang tekun melangkah ia akan mengalami mestakung »

Ketika kita melangkah, di tengah jalan kita akan melihat ombak dan merasakan terpaan angin. Jangan takut. Kita harus terus melangkah dengan tekun. Ketika kita tekun melangkah itulah Mestakung akan bekerja habis-habisan untuk kita. Ketekunan dan konsistensi kita dalam melangkah akan merangsang mestakung sehingga apa pun yang menjadi tujuan kita, akan kita peroleh. Tekun dan maju terus sampai garis finish, jangan berhenti atau menyerah di tengah jalan. Kita harus melupakan apa yang dibelakang kita yang menghambat kita, dan menujukan pikiran dan langkah kita pada apa yang ada di depan kita. Maju dan maju terus.
Pada kondisi kritis, ketika kita terus melangkah dan melangkah dengan tekun, maka kita akan melihat mestakung, semesta mendukung kita untuk keluar dari kondisi kritis. Tuhan telah menciptakan semesta untuk kita keluar dari kondisi kritis ini. Mestakung hanya bekerja ketika kita tekun. Seorang Jonathan Pradhana Mailoa tidak mungkin jadi absolute winner olimpiade fisika ke 38 di Singapura jika tidak tekun berlatih dan berlatih (ketika berlatih dan berlatih keras inilah semesta mendukung, para pelatih terdorong untuk memberikan buku dan materi yang tepat, para sponsor terdorong untuk memberikan dana bagi pelatihan, keluarga mendukung, sekolah dan yayasannya mendukung, teman-temannya mendukung, semua mendukung sehingga apa yang diimpi-impikan oleh Jonathan berupa medali emas olimpiade fisika bisa tercapai). Luar biasa! Ketekunan membangkitkan mestakung yang membantu keluar dari kondisi kritis.

Wahid Supriadi, Konsul Jenderal Indonesia di Melbourne, bercerita waktu kami berkunjung ke Melbourne. Wahid merencanakan diadakannya Festival Indonesia di Melbourne 14-17 September 2006. Menurut Wahid, kantor tidak bisa membiayai karena KJRI tidak lagi mendapat dana promosi dari pusat. Mereka harus memutar otak untuk mencari dana hampir Rp. 670 juta bagi penyelenggaraan Festival ini. Wahid tidak gentar. KJRI mendirikan Lembaga Independen Festival Indonesi Inc. dengan modal nol!
Mereka mengirim surat ke ratusan perusahaan/institusi potensial baik di Australia maupun di Indonesia. Surat juga disebar ke seluruh Pemda, baik Indonesia maupun Australia, yang meminta dukungan agar Pemda dapat hadir dan membawa para pengusaha. Namun, responnya sangat menyedihkan. Apakah Wahid menyerah? Tidak! Wahid merasa bahwa dia sudah sampai pada titik point of no return. Dalam kondisi kritis seperti inilah terjadi mestakung. Wahid membangkitkan semangat para penyelenggara, menyusun strategi, menghubungi semua kontak baik individu maupun lembaga-lembaga swasta dan pemerintah yang masuk dalam mailing list KJRI, dan menjual program-program FI.
Tahu apa yang terjadi? Terjadilah Mestakung di mana-mana. Mahasiswa-mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Australia menyingsingkan lengan bajunya. Mereka bekerja bersama-sama, mengatur acara, mencari dana, mengundang orang-orang terkenal dari Indonesia untuk acara seminar, mengundang para penari untuk menunjukkan budaya Indonesia, dan sebagainya. Beberapa Pemda mulai menunjukkan komitmennya, para sponsor pelan-pelan mulai menghubungi panitia, dan juga kalangan pengusaha mulai mendaftarkan diri untuk ikut konferensi walaupun harus membayar. Bahkan dalam minggu-minggu terakhir beberapa sponsor utama datang dan menyatakan komitmennya untuk membantu festival tersebut.
Ribuan orang datang ke Federal Court di Melbourne untuk menyaksikan Festival yang luar biasa ini. Selama dua hari festival budaya, makanan, dan perdagangan dihadiri sekitar 67 ribu orang, sementara business conference dihadiri sekitar 150 pengusaha, pejabat Pemda baik dari Indonesia maupun Australia. Luar biasa! Selesai acara, pemerintah kota Melbourne memberikan pujian dan meminta agar acara ini dapat diselenggarakan secara rutin setiap tahun di Melbourne. Pemerintah Melbourne bahkan berjanji akan mendukung termasuk pendanaannya. Luar biasa! Suatu karya yang indah terjadi kalau kita tekun mengerjakan apa yang sudah ditargetkan.

Di tahun baru ini dengan semangat baru „mestakung“ siapa pun kita dan apa pun jabatan kita: pengusaha, guru, pedagang, pilot, dokter, sekretaris, karyawan, direktur, pejabat, hakim, bahkan supir dapat berubah dari biasa menjadi luar biasa dari good menjadi great dengan Krilangkun ini.
Yang terakhir “the last but not the least” dalam melangkah dan tekun berjuang, yang harus juga diperhatikan adalah faktor spiritual (ini factor plus, +). Spiritual atau iman yang kuat akan memberi kekuatan ekstra ketika kita berada pada kondisi kritis. Kepercayaan bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa akan membuat kita tekun melangkah hingga ke garis akhir kemenangan. “Doa merupakan kekuatan untuk tetap tekun sehingga mestakung dapat bekerja” Inilah yang diajarkan oleh ibu Magdalena Daemen dengan semboyannya Deus Providebit (Tuhan Menyelenggarakan). Dapat disimpulkan bahwa teori mestakung ini merupakan penjabaran dari semboyan Deus Providebit dari Ibu Magdalena Daemen.

Semarang, 26 Desember 2010

Ditulis Oleh: Krisantus Ardy Barata, S.Pd (guru SMP Maria Goretti)


NB: Selamat Natal dan Tahun Baru 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar